Friday 8 March 2019

Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama, You Are My Revo My Hero


[Gaya Hidup] : My Revo My Hero


Entah mengapa, beberapa hari ini ada yang mengusik pikiran dan perasaanku. Pikiranku melayang dan dipaksa mengingat perjalanan bersama sepeda motor produksi PT Astra Honda Motor ini. Sepeda motor Honda Revo produksi tahun 2007 ini masih setia menemaniku kemana saja, sampai saat ini. 

sepeda motor honda revo astin astanti
Kondisi Honda Revo beberapa hari yang lalu



Sudah hampir 12 tahun kan ya, Honda Revo berwarna merah dan hitam dipacu di jalanan. Mungkin karena obrolan emak-emak arisan di WAG group dengan topik sepeda motor. Jadi, sayapun ingin kembali mengenang perjalanan bersama Honda Revo. 


Perjalanan bersamanya itu, seperti seorang anak baru lahir sampai sekarang sudah berusia 12 tahun. Tentunya ada suka dan duka pada perjalanan tiap episodenya. Suka dan dukanya tentu bukan karena sepeda motornya, melainkan cerita yang membersamainya. Honda Revoku ini juga sudah beberapa kali dibawa menggunakan kendaraan berjenis truk. 

Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama


Pertama diberikan kesempatan untuk bersama Honda Revo ini adalah tahun 2007. Saat saya masih bekerja sebagai seorang Medical Representatif. Pekerjaan yang mengharuskan saya memiliki sebuah sepeda motor sebagai alat untuk beraktifitas. Pekerjaan Medical Representatif ini, mengharuskan saya berpindah dari satu rumah sakit menuju satu rumah sakit lainnya. Dari pagi hingga malam larut saya baru mengistirahatkan si merah ini.

Meskipun Honda Revo ini bukan sepeda motor impian. Saya ikhlas menerima sepeda motor tersebut. Saya menggunakan dengan baik dan hati-hati. Alhamdulillah, yang merawat bukan saya saja. Bapak kos saya sangat sayang kepada motor saya. Setiap pagi, saat beliau sedang mencuci motornya, sepeda motor saya dan teman kos saya, dicucinya. Kata beliau, kasihan motor bagus-bagus ndak sering dicuci, apalagi setelah hujan. 👩 Alhamdulillah

Kenangan Tak Terlupakan


Kenangan yang tidak terlupakan bersama Honda Revo ini adalah ketika saya keluar dari parkiran sepeda motor di sebuah rumah sakit di Jakarta Selatan. Cuaca hujan deras, jalanan macet dan saya tidak menggunakan mantel. Cuaca hari itu sangat mengerti dengan saya saat itu. Hati kecewa dan air mata turun begitu deras, tak ingin kalah dengan air hujan yang turun. 

Pada saat itu, saya hanya mampu membelai speedometer Honda Revo dan mengatakan mengapa semua ini terjadi. Saya kecewa karena saat itu saya belum dapat berhasil "menggoalkan" salah satu produk andalan yang saya pegang di rumah sakit tersebut. Duh, yang pernah menjadi Medical Representatif pasti tahu yes. 


Tapi Alhamdulillah akhirnya, kesabaran dan kerja keras yang nyata, membuahkan hasil. Beberapa bulan kemudian, Honda Revolah yang kuajak berkeliling karena saya mendengar kabar baik dari petugas rumah sakit tersebut. Hm, jadi malu, waktu nangis hujan-hujan itu, ada yang ngelihat ndak ya? mana macet pula, ya sudahlah, semoga mereka hanya melihat kegagahan Honda Revoku saja.

Perjalanan Cinta


Honda Revo inipun senantiasa menemani setiap episode-episode kehidupan. Mulai dari berkenalan dengan calon imam. Bercengkrama dengan rempongnya persiapan pernikahan. Tegar menemani setiap kepindahan saya dan keluarga ke luar kota. Dan yang tidak pernah saya lupakan adalah perjalanan bersamanya saat saya hamil anak pertama dan kedua.

Honda Revo telah mencicipi udara kota Semarang pada tahun 2010. Menemani saya dan keluarga kecil pindah ke kota yang terkenal dengan Ikan Bandeng dan Kali Gawe yang dulu sering banjir. Dinaikan ke atas truk dari Jakarta Selatan menuju Klipang, Semarang. Mengenalkan anak pertama saya dengan kendaraan yang digunakan oleh ibunya sejak dalam kandungan. Mengabadikannya dalam sebuah foto. Revo you' re my hero.

honda revo astin astanti
Honda Revo berada di Klipang Semarang

sepeda motor honda revo astin astanti
Fira saat sudah mulai berjalan yang dinaiki Hond Revo di Cipondoh

sepeda motor honda revo astin astanti
Gaya anak keduaku dengan Honda Revo yang selalu di hati


Tak hanya di kota Semarang. Honda Revoku ini sudah melaju di jalanan Semarang-Pati. Menemaniku menyusuri jalanan kota Pati. Kota yang kecil namun sangat hangat. Sayangnya, saya tidak sempat mengabadikan sepeda motor ini saat berada di kota Pati. Motor bergigi yang kata orang, cape untuk digunakan di perjalanan jauh. Tapi buat saya, saya masih nyaman menggunakan motor bergigi, dibandingkan dengan motor matic.


Dua tahun kemudian, ketegaran Honda Revo diuji kembali. Dipindahkan menggunakan truk juga, dari kota Semarang menuju Karawaci, Tangerang. Ya Allah, betapa gagah dan setia, sang Honda Revo ini tetap melayani tanpa rewel. Honda Revo tersebut adalah satu-satunya kendaraan yang Allah percayakan kepada saya dan keluarga saat itu.

Tak Bisa Ke Lain Hati


Perjalanan demi perjalanan telah diberikan oleh Honda Revo. Perjalanan dalam tiap episode kehidupan saya dan keluarga. Sampai bertambah keturunan saya, Alhamdulillah sepeda motor merah hitam ini tetap saya jaga. Tetap saya ikhlaskan untuk bersama dan tidak dapat tergantikan. Meski dengan saudara beda generasi, yaitu Honda Spacy hitam dan putih, Honda Revo tetap menjadi pilihan.


Insya Allah, saya akan senantiasa menjaga dengan segenap hati. Tidak pernah melalaikan mengisi bensin, supaya motornya tetap nyaman. Meski kerangka berkarat karena lekang oleh waktu, saya tetap menjaga supaya karat tersebut tak sampai mematahkan semangatnya. Meski waktuku untuk membawa ke bengkel dan ke tempat cuci motor tak sesering dulu. Percayalah, saya tetap tidak rela, Honda Revo digunakan secara sembarangan oleh orang lain.



Kondisi terkini Honda Revo produksi tahun 2007 ini cukup bagus. Dari warna cat, masih terlihat warna asli, merah dan hitam dengan stiker asli masih menempel. Bagian jok memang yang paling sering diganti. Sudah dua kali suami saya mengganti. Kerusakan karena sering dinaiki dan dicakar kucing. Panel speedometer masih terbaca, meski sudah rusak sejak seminggu datang dari dealer. Mesin motor masih halus sekali, dan seingat saya, belum pernah turun mesin. 

My Revo, My Hero dan semoga akan ada generasi Honda Revo lagi di kemudian hari. Ngomong-ngomong menceritakan tentang Honda Revo ini karena saya sungguh sangat baper. Ya sudahlah, biarkan waktu yang akan menjawab. Semoga Honda Revo ini selalu kuat menemani saya dan keluarga saya mengarungi waktu untuk dipacu di jalanan. 

Dari sudut kota ini.

23 comments:

  1. Revo cape oper gigi. Mpo pilih yang matic aja. Tinggal gas ,jalan.

    Semoga gara gara si Revo ,di calling sama komunitas dan brand Honda di ajak touring

    ReplyDelete
  2. Revo memang keren banget ya mbak. Kalau saya merk lain yang menemani kemanapun, tangguh juga asal di rawat dengan seksama.

    ReplyDelete
  3. Wow 12 tahun mba.. awet banget yaaa.. aku bukan penggemar motor, tapi suami aku selama kami nikah 10 tahun sudah ganti motor 3 kali lho hehe.. ninja, mio dan sekarang nmax.. revo belum pernah punya sih.. kalo suami aku punya revo mungkin hingga hari ini belum ganti juga yak hehe.. keceh banget deh revo

    ReplyDelete
  4. Jadi teringat teman saya yang pakai revo juga. Dulu kuliah saya suka nebeng bonceng motornya. Hehe. Mantablah revo ini

    ReplyDelete
  5. Produk honda pasti awet karena irit ya mbak. Dari dulu saya suka honda, cuma belum kesampaian aja beli Revo meski sempat memimpikannya. Pasti Revo ini memberikan banyak kenangan ya mbak sampe disayang-sayang... Semoga honda revo nya selalu memberikan berkah ya mbak....

    ReplyDelete
  6. salah satu motor mertuaku juga Revo ini, Mba. Tapi beliau baru membelinya awal 2014 lalu. Warnanya juga hitam merah, sama seperti punya Mba Astin :)

    ReplyDelete
  7. Salah satu kelebihan REvo ini adalah irit bahan bakar kan yaa, itu sebabnya kalo mertua berpergian, sering menggunakan motor ini :)

    ReplyDelete
  8. Banyak banget kenangan tak terlupakannya ya Astin.. and truly your hero.. Going here in there with this motor bike, and traveling around as well.

    ReplyDelete
  9. Mbak, motornya sama punyaku. Punyaku masoh dipakai sampai sekarang. Tapi, sudah banyak nganggurnya di bagasi. Paling dipakai ibu pas ngaji. Motor Revo ini juga banyak kenangan bersamaku. Sejak aku SMA sampai kupakai nglajo kuliah Demak Kudus selama 4 tahun, kerja, dan baru 2,5 tahun lalu kuganti motor matic. Juara lah Revo ini, awet dan irit bahan bakar. Tahan banting pokoke.

    ReplyDelete
  10. Motor saya juga honda tapi bukan merk honda revo sih. Cuma saya punya kenangan dengan merk motor yang satu ini. Jadi pas baca postingan ini apalagi liat foto motornya di atas saya langsung ingat sama sahabatku. Dulu dia yang paling sering banget bonceng saya kemana-mana pake motor yang merk plus warna sama dengan punya mbak ini *ups, maaf mbak ikutan curcol

    ReplyDelete
  11. aku juga suka motor gigi mba. kalau matic takut ngebut ga terkontrol. tp sejak jd emak2 enakan pakai matic, dan motor andalanku waktu masih kerja dulu ku wariskan ke adik2 hehehe

    ReplyDelete
  12. Aku skarang andalannya memang sepeda motor, mba. Dengan menggunakan sepeda motor tuh jadi nguranngi macet juga. Duh senangnya jika punya motor yang bisa diandalkan

    ReplyDelete
  13. Ya ampun motor Revo-nya banyak sekali kenangan berharga yang sentimentil sih mbaaak, bener-bener menemani dalam suka dan duka yah mbak. Harus dijaga dan dirawat baik2 tuh motornya mbak hahaha.

    ReplyDelete
  14. Sejak 20017? Wah awet yaaaa
    Seneng kalau motor awet ya mbak. Tapi kyknya ya tergantung penggunanya, apikan apa gak :D
    Wah baru tau kalau dulu Mbak Astin pernah jadi MR :D

    ReplyDelete
  15. Sayang aku ga bisa bawa motor ahahaha. Padahal motor enak ya bisa dipakai lewat jalan yang sempit hihi

    ReplyDelete
  16. wah sepeda legend. Untuk ukuran usia 12 tahun, Revonya masih bagus banget mbak, pinter ngerawatnya...

    ReplyDelete
  17. Suamiku sampai sekarang masih pake motor Kawasaki Kaze yg dibeli dari tahun 97. Sudah 22 tahun umur motornya dan kondisinya masih bagus. Motor itu sudah menemani suami dari jaman masih single, jadi penuh kenangan dan sejarah. Pernah mau dibeli orang tapi nggak dikasih. InsyaAllah nggak akan pernah dijual karena baginya Motorola itu sudah jadi bagian dari keluarga

    ReplyDelete
  18. Uhuyyy kenangannya ternyata termasuk momen bertemu calon imam juga. Urusan kendaraan ini kalo udah jatuh cinta sulit berpaling ya, apalagi kalau banyak kenangannya.

    ReplyDelete
  19. Aku sekarang pake beat, udah dua tahunan ini. Malah pengen ganti Scoopy

    ReplyDelete
  20. Karena saya gak tau naik motor jadi gak update tentang ulasan motor,hehehe tapi dibalik cerita mba, kendaraan memang sangat menjadi kenangan karena dia menemani kita dalam menjalani hari-hari yahh..

    ReplyDelete
  21. Kalau sudah begini kita seperti punya ikatan bagai dengan makhluk bernyawa ya, mba.
    Begitu juga aku, punya kenangan dengan beberapa benda yang sampai saat ini masih setia menemani.

    Untuk motor aku juga punya kenangan yang cukup lama dengan brand yang sama, namun karena 1 hal terpaksa dijual.

    Kini aku sedang mengukir kenangan menuju 10 tahun namun dengan brand motor berbeda.
    Tapi aku setuju, kita seperti sudah terikat histori, gitu.
    ... suka maupun duka.

    ReplyDelete
  22. aku mpe sekarang ga bisa bawa motor ke jalan raya. beraninya cm keliling komplek. kalau udah sayang, segalanya pasti sangat mengesankan ya ....

    ReplyDelete
  23. Revo murah meriah tapi irit dikantong dan bisa mengantar kita mengais rezeki kemana pun ..dan perawatannya pun tak mahal..😄😄

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih