Tuesday 28 April 2020

Bercocok Tanam Minimalis di Tengah Pandemi Covid 19

Kegiatan seru bersama keluarga di rumah selama masa pandemi covid 19 ini adalah bercocok tanam. Hari ke 7 atau tepatnya seminggu setelah kebijakan pemerintah melakukan aktifitas di rumah saja, jika memungkinkan, kami semua baru keluar rumah. Keluar rumah untuk melakukan aktifitas seperti berjemur dan melakukan kegiatan seru bersama keluarga.

Daun mint dari halaman rumah


Suami memilih melakukan kegiatan seru bersama saya dan anak-anak dengan bercocok tanam. Awalnya hanya dua buah tanaman yang ditanam di pot kecil. Tanaman tersebut adalah pohon jeruk dan pohon cabe. Pohoh jeruk dibeli oleh suami jauh sebeluma danya wabah covid 19 dan sudah jadi. Untuk pohon cabe, suamiku menanam dengan cara menyemai biji cabe. Biji cabenya diambil dari cabe yang saya beli di pasar, kemudian dibiarkan terlebih dahulu dalam ruang gelap, baru kemudian dipindahkan ke media tanam.

Pagi hari saatnya berjemur, kami semua keluar rumah untuk melakukan aktifitas berjemur. Sembari berjemur, suami dan anak-anak asyik menyiram tanaman dan menikmati pertumbuhan pada pohon cabe yang sering terkena masalah hama. Kemungkinannya pohon cabe ini terkena panas yang berlebihan. Posisi rumah saya menghadap ke Utara dan mendapatkan panas pada pagi hari. Pohon cabenya ditempatkan di depan pagar atau di luar pagar rumah. Mengapa tidak dimasukkan ke dalam halaman? sayangnya rumah yang kami tempati ini sudah tidak ada halaman.

Pada suatu hari, saya meminta pohon pandan dari seorang tetangga. Sebetulnya saya meminta anakan pandan yang kecil saja, karena persediaan pot di rumah kecil-kecil. Eh, oleh tetangga diberikan pohon pandan yang besar dan sudah jadi. Kejadiannya sama dengan pohon cabe yang sudah lama itu, pohon pandanya kering karena diletakkan di depan dan terkena panas matahari secara langusng. Dari yang saya baca-baca dan bertanya kepada teman-teman. Pohon pandan sebaiknya di letakkan di tempat yang redup dan dingin.

Bercocok tanam dengan anggota keluarga ternyata seru juga ya. Suami pada dasarnya menyukai cocok tanam dan bahagia melihat pertumbuhan tanamannya. Jadi, mau bagaimana prosesnya dia jalani dan nikmati. Sampai saya diminta membeli pot yang lebih besar untuk memindahkan pohon pandan yang terlihat kasihan. Alhamdulillah sekarang pohon pandan sudah pindah ke tempat yang lebih lega dan sudah dimasukkan agak ke dalam, di balik pagar. Meski masih terkena sinar matahari, tetapi tidak begitu panas karena tertutup tembok.



Saya juga meminta (celamitan banget ya) hahaaa, iya, pada saat sore hari saya melihat ada tetangga yang membawa akar pohon mint. Kekepoan saya pun tersalurkan dengan bertanya, dari mana daun minta yang segar itu? eh oleh tetangga yang punya, saya diijinkan mengambil akarnya, karena ada banyak dipot miliknya. Waaaah, rejeki emak sholehah yang sedang seru bercocok tanam bersama keluarga di rumah. Akhirnya saya mengambil akar pohon mint yang sejak dulu ingin sekali punya. Alhamdulillah bertambahlah tanaman di rumah. 



Daun jeruk sangat bermanfaat dan sudah beberapa kali menjadi penolongku untuk menyeapkan sajian makanan di rumah. Meski daunnya lambat sekali untuk tumbuh menjadi tua dan belum ada tanda-tanda berbuah jeruk, tapi lumayanlah. Daun pandan sudah beberapa kali saya ambil daunnya untuk membantu membuat wangi bubur sumsum yang saya buat untuk disajikan sebagai menu takjil di rumah. Daun mint dengan bentuk dan aroma yang sangat segar sudah mempercantik tampilan minuman yang saya  buat untuk menjadi konten di Instagram dapur astata. Hanya cabe yang belum terlihat tanda-tanda menjadi pelengkap konten di Instagramku, hehehehee.

Alhamdulillah dengan bercocok tanam di tengah pandemi covid 19 ini rumah terlihat lebih hijau dan segar. Suami juga lebih aktif menyiram tanaman, menyiangi dan menjaga serta merawat tanaman-tanamannya. Anak-anak seru mempersiapkan ari untuk menyirami dan menikmati pertumbuhan tanaman-tanaman yang ada di rumah. Ada banyak kegiatan kan yang dapat dilakukan bersama dengan keluarga di rumah dengan seru. Bagaimana dengan keluarga teman semua? apa yang dilakukan untuk mengisi di rumah saja? pasti melakukan kegiatan yang seru ya. 

No comments:

Post a Comment

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih