Sunday 3 May 2020

4 Tempat Ini Bakal Menjadi Prioritas Utama Sesudah Keluar Bebas dari Rumah


Covid 19 mengajarkan kami semua untuk tinggal di rumah, kami lakukan dengan sebaik-baiknya. Kami menyingkirkan keinginan kami untuk sekedar pergi keluar rumah menggunakan mobil. Covid 19 memberikan kami arti bahwa kesabaran itu merupakan segala-galanya. Kami mengerem semua keinginan untuk membeli berbagai keperluan yang memang diperlukan untuk menghemat pengeluaran. Sebagai muslim kami wajib percaya sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan (Surat Al Insyirah ayat ke-6). Jadi, saya ingin menuliskan 4 tempat yang akan menjadi prioritas uatama sesudah bisa keluar rumah dengan bebas.



Selama masa karantina mandiri, yap kami menyebutnya karantina mandiri karena memilih untuk di rumah saja dan hidup dari tabungan. Ingin rasanya menjelaskan betapa ini berat untuk kami. Tapi malu rasanya jika kami mengeluarkan keluhan-keluhan karena ada banyak orang yang lebih berat kehidupannya dari yang kami rasakan sekarang. Hal yang bisa kami lakukan saat ini adalah perbanyak bersyukur dan menerima apa yang ada. Insya Allah keadaan ini tidak akan berlangsung lama dan pasti cepat berlalu. Kami akan mengunjungi 4 tempat yang sudah menjadi prioritas sesudah keluar dengan bebas.

1. Rumah Kerabat dan Teman-Teman Terdekat


Ada orang-orang yang mendoakan dalam diam. Ada orang-orang yang memberikan semangat dalam sujud doa-doanya tiap sholatnya. Saya yakin semua teman-teman dan kerabat-kerabat pasti mendoakan yang terbaik. Kita semua pasti menginginkan semua dalam keadaan terbaik dicukupkan kebutuhan dan dimudahkan aktifitasnya. Siapa yang mendoakan? tentu saja kerabat dan teman-teman. 


Ada kerabat yang tinggal di dekat tempat tinggal kami, namun kami tidak bisa saling mengunjungi. Adalah salah satu tempat yang ingin kami kunjungi untuk saling memohon maaf dan saling menguatkan. Rasanya terlalu kangen meskipun rumah kami berdekatan dan berdekat jalan raya, tapi hanya bisa saling menulis chat di WAG. Ternyata silaturahim itu tidak bisa tergantikan oleh apapun termasuk, media sosial. Covid 19 mengajarkan kepada kami makna kebersamaan secara fisik. Betapa tidak nyamannya saat bersama tetapi asyik bergawai ria. 

2. Tempat Beribadah. Mushola dan Masjid


Ya Allah ujian yang akan menjadi cerita sejarah bagi anak dan cucu-cucu kami adalah ujian tidak mengunjungi tempat ibadah. Jika boleh diceritakan tempat ibadah adalah tujuan paling nyaman yang bisa dikunjungi saat berada di dalam perjalanan. Rasanya perjalanan hidup ini terasa kurang tanpa ada kunjungan ke masjid dan mushola. Apalagi pada bulan Ramadan ini. 


Covid 19 juga memberikan kami makna terdalam untuk menjaga dan meramaikan tempat ibadah. Rindu rasanya ya Allah telah lama tidak melihat suami dan anak laki-laki saya tidak pergi ke mushola sebelah rumah. Rindu rasanya ya Allah tidak keluar rumah melakukan perjalanan dan mampir ke tempat ibadah. Tetapi covid 19 memberikan kesempatan kepada kami untuk mendirikan sholat berjamaah di rumah masing-masing. Masya Allah Tabarakllahu.

3. Rumah Bapak dan Ibu di Luar Kota


Saya tidak menyebut kampung halaman, meski itu adalah kota asalku sebelum merantau. Jika dikatakan kampung halaman, kami memiliki banyak sekali kampung halaman. Saya pernah tinggal di Cilacao di rumah bapak dan ibu. Saya pun pernah tinggal di Banyumas rumah Mbah Putri dan Mbah Kakung Alm. Saya pun pernah tinggal di Yogyakarta rumah Mbah Alm dari ibu. Semua adalah kampung halamanku.


Saatnya nanti sesudah kami semua dapat keluar rumah dengan bebas, kami akan melakukan perjalanan jauh. Perjalanan jauh ke luar kota mengunjungi rumah bapak dan ibu di Cilacap. Rasanya terlalu berbeda untuk lebaran tahun 2020 ini. Pemerintah menghimbau untuk tidak mudik atau pulang kampung. Kami harus mematuhi demi keselamatan dan kesehatan kami semua. Walaupun pernah tidak pulang di saat lebaran, tapi rasanya jauh sangat berbeda, berbeda sekali ya Allah. 

Rumah bapak dan ibu adalah salah satu tempat yang menjadi prioritas utama. Tidak ada orang yang ingin dituju untuk pulang melepas rindu selain orang tua. 

4. Pantai


Pantai adalah tempat paling luas dan tanpa batas memandang. Pantai adalah tempat yang dulu sering dijadikan tempat untuk berteriak. Berteriak dengan bebas, berteriak untuk melepaskan rasa yang membebani dan menyesakkan dada. 

Di pantai kami dapat menghirup udara hangat dengan sapuan angin pantai. Di pantai kami dapat melepaskan rasa rindu dengan ciptaan Allah yang begitu indah. Pilihan pergi ke pantai adalah di waktu sore. Menjelang matahari tenggelam dan berganti malam dengan tanda semburat warna senja yang begitu indah.


Itulah 4 tempat yang bakal menjadi prioritas utama sesudah keluar rumah dengan bebas. Jika boleg ditarik dengan garis dalam satu kali perjalanan. Pertama adalah mengunjungi kerabat dan teman terdekat, melakukan perjalanan ke Cilacap dan mampir untuk mendirikan sholat dalam perjalanan di Masjid dan setelah sampai ke Cilacap bisa main di Pantai Cilacap.


No comments:

Post a Comment

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih