Sunday 10 May 2020

Bulan Puasa Tahun Depan dengan Masjid yang Ramai dengan Ibadah dan Kajian


Bulan puasa tahun depan dengan masjid yang ramai dengan ibadah dan kajian. Setuju? pasti dong, hari ini pun ingin sekali berada di bulan puasa seperti tahun-tahun yang lalu. Bulan Ramadan yang masjidnya ramai dengan anak-anak kecil berlarian, saling kejar-kejaran menuju masjid maupun mushola. Ibu-ibu berbondong-bondong dengan mukena dipakainya. Aroma wangi dari parfum yang dikenakan bapak-bapak. Lantunan pembacaan ayat suci Al Qur'an menambah suasana bulan puasa menjadi sangat menyentuh hati dan kalbu.

Suasana Masjid Al Adzom Tangerang sebelum bulan puasa tahun ini


Puasa Ramadan tahun depan, semua umat muslim di seluruh Indonesia harus merasakan nikmatnya beribadah di masjid. Ujian pandemi covid 19 sudah berlalu setelah lebaran tahun ini. Masyarakat Indonesia saling memahami, saling mengingatkan dan dengan kesadaran yagn tumbuh dari diri pribadi untuk mematuhi kebijakan pemerintah. Sehingga puasa ramadan tahun depan, seluruh sudut bumi telah bersih dari virus covid 19.

Bulan puasa tahun depan dengan semangat yang berkali-kali lipat untuk mendirikan sholat berjamaah di masjid-masjid, mushola-mushola dan semua umat islam ramai-ramai mengerjakan ibadah puasa di bulan ramadan dengan penuh kekhusyukan. Ramadan tahun depan menjadi jawaban dari doa-doa yang diterbangkan ke langit pada bulan puasa tahun ini. Betapa jiwa ini rindu suara alunan pembacaan ayat suci Al Qur'an dari masjid. Betapa mata ini ingin sekali melihat jamaah yang penuh di masjid dan mushola, bersama-sama mendirikan sholat berjamaah. Insya Allah, semua akan terbayarkan pada bulan puasa tahun depan.

Bulan puasa tahun depan, saya dan keluarga sudah terbiasa dengan pola ibadah dan pola makan seperti ramadan tahun ini. Bulan puasa tahun depan, dengan menerapkan mengkonsums makanan dari Dapur Astata, menyajikan olahan makanan yang baru dengan takjil atau camilan yang bisa disajikan dari rumah. Terdengar tidak ingin melarisi dagangan orang, tapi bagiku semua rejeki manusia telah ditetapkan oleh Allah. Saya pun tetap berbelanja kan dari pedagang untuk membeli bahan makanan? hehehehe.

Bulan puasa tahun depan, anak-anak saya lebih memahami dan mengerti bahwa bulan ramadan itu bukan bulan untuk melebih-lebihkan belanja. Bulan puasa tahun depan, anak-anak saya lebih memahami dan mengerti bahwa rejeki itu adalah makan seadanya, bukan mencari-cari yang tidak ada, rejeki itu menggunakan seperlunya apa yang ada dan terakhir rejeki itu adalah kesempatan diberikan sedekah yang sebanyak-banyaknya. 

Bulan puasa tahun depan semua sektor ekonomi berjalan seperti biasa. Semua lapisan masyarakat Indonesia memiliki sumber daya penghasilan dan berlomba-lomba menginfakkan sebagian hartanya demi keberlangsungan ekonomi islam. Insya Allah jika semua umat muslim Indonesia memiliki semangat bekerja dan berusaha menekuni dan mengembangkan bisnisnya, perekonomian dapat tumbuh dan bangkit. Semoga angka kesenjangan umat muslim rendah bahkan tidak ada sama sekali. Ramadan tahun depan menjadi bulan puasa yang penuh dengan kemenangan yang istiemwa bagi umat muslim.

Bulan puasa tahun depan, semoga saya dan keluarga sudah pernah mengunjungi Baitullah dengan rasa aman dan nyaman karena sudah terbebas dari covid 19. Hal yang dikhawatirkan dari pandemi covid 19 kan sektor transportasi seperti pesawat yang menjadi salah satu faktor penyebaran virus covid 19. Jadi, setelah lebaran tahun ini, semoga semuanya sudha pulih dengan kepatuhan dan kesadaran diri para masyarakat, aamiin. 

No comments:

Post a Comment

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih