Wednesday 13 May 2020

Packing Sebelum Mudik Lebaran


 
Packing sebelum mudik lebaran merupakan sebuah tradisi yang selalu kulakukan. Satu atau dua minggu sebelum lebaran, biasanya saya menyiapkan travel bag, tas-tas jinjing, tas obat, tas charger sampai menyusun list pakaian yang akan digunakan dan dibawa. Paking sebelum mudik lebaran menjadi hal yang sangat membuatku bersemangat dalam mengisi Ramadan. 

Salah satu tas berisi dompet make up, dompet obat-obatan, dompet charger, dompet perlengkapan mandi dll


Tahun 2020 ini kegiatan packing sebelum lebaran sudah pasti tidak ada. Tidak mudik menjadi pilihan saya dan keluarga. Tetap tinggal di rumah dan tidak ada susunan agenda mengunjungi rumah keluarga meski berada di dalam satu kota. Alasannya adalah menjaga konsistensi kami selama tiga bulan untuk tetap di rumah. Menjaga orang tercinta untuk tetap sehat dan tidak terpapar virus covid 19. Meskipun nyatanya hari hari ke depan situasi akan berubah. Saya dan keluarga tetap tidak mudik dan meniadakan packing sebelum lebaran.

Apa Saja yang diPacking?


Packing sebelum lebaran itu biasanya membersihkan semua tas-tas yang akan dipakai. Bisa dibilang saya adalah orang yang terlalu hitung-hitungan soal bawaan. Jika bisa membawa barang yang memadai, ya saya akan bawa. Termasuk pakaian. Jika waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan berangkat, mudik di rumah orang tua hingga perjalanan liburan dan perjalanan pulang lagi ke Tangerang adalah 14 hari. Bisa jadi saya akan membawa pakaian 12 set dan 2 hingga 3 tambahan pakaian.

Bisa dibayangkan berapa tas yang saya bawa untuk berempat. 12 pakaian tersebut sudah termasuk pakaian tidur. Asumsi saya dengan 12 pakaian tersebut, biasanya ada 4 hingga 5 pakaian untuk dipakai saat berada di dalam perjalanan libur lebaran (yang tidak mungkin mencuci pakaian). Saat di rumah ibu atau kakak, saya bisa mencuci pakaian dan bisa digunakan kembali. Itulah mengapa saya membawa pakaian berlebih juga. Biasanya rencana liburan 3 hari, bisa molor atau membuat perpanjangan liburan hingga 2 hari lagi.


Packing sebelum lebaran juga saya pisahkan pakaian selama dalam perjalanan, pakaian saat berada di rumah orang tua dan pakaian yang digunakan untuk libur lebaran (biasanya pindah pindah hotel, jadi saya pisahkan sekalian per hari/ tempat menginap). Alasannya soal kepraktisan saja, saat datang ke hotel yang dituju, saya tidak perlu mengambil pakaian di travel bag besar. Cukup saya mengambil tas yang sudah komplit isinya, berupa satu set pakaian tidur dan satu set pakaian untuk jalan-jalan untuk 4 orang. Ditambah tas jinjing untuk perlengkapan sholat, make up, mandi dan camilan serta charger.

Jadi selain menyiapkan travel bag, ada beberapa tas tambahan untuk disiapkan. Tas charger, tas obat-obatan, tas makanan, tas make up, tas perlengkapan mandi, tambahan satu lagi adalah tas anak-anak. Anak perempuanku senang sekali membawa peralatan bermain ataupun buku-bukunya. Jadi, sudah agak kebayang seberapa banyak barang-barang bawaan yang perlu dipacking sebelum mudik lebaran ya. Pada hari H, atau pada hari akan mudik, ada beberapa barang yang pasti menjadikan mobil penuh.

Bantal dua anak jadi 2 buah bantal, mereka biasanya memilih bantal panjang, guling biasanya mereka juga membawa guling boneka gitu. Selimut dan sarung saya juga biasakan bawa. Alasannya selama perjalanan mudik tidak ada yang dapat diprediksikan, kadang dalam perjalanan masih malam hari hingga dini hari. Rute yang dilalui kadang melewati daerah yang dingin, jadi sudah pasti selimut, sarung, jaket atau baju-baju hangat juga dibawa. Sudah engap belum membayangkan berapa banyak barang yang saya masukkan ke dalam mobil.

Selain tas pakaian, bantal, selimut, ternyata masih ada yang membuat penuh mobil, Sandal, sepatu untuk 4 orang dengan beda fungsi. Sandal japit untuk turun ke rest area, masjid atau saat kondisi hujan. Sandal untuk silaturahmi dan kadang membawa sepatu jika ada agenda acara keluarga besar yang bertempat di gedung. Duh, jadi saya kadang repot sekali ya, tapi ya itulah tradisi atau agenda yang sudah biasa saya lakukan untuk packing sebelum lebaran. 

Ada lagi yang membuat penuh mobil? Tas makanan, tas minuman yang jumlahnya bisa lebih dari 1 tas. Biasanya saya akan membawa tas makanan untuk oleh-oleh, tas makanan ringan untuk camilan selama di perjalanan, tas makanan berupa nasi dan lauk jika akan berbuka puasa di jalan. Biasanya juga ada satu wadah buah ataupun kurma untuk dinikmati selama di jalan. Minuman juga membawa air minuman dalam botol satu kardus, yang biasanya diletakkan di bawah dashboard depan. Jadi, kardus minuman ini biasanya menjadi pijakan kaki anakku.

Packing sebelum lebaran yang sungguh membuat geleng kepala orang-orang yang melihat dan membayangkan. Tapi buat saya, packing sebelum lebaran membuat suasana menjadi lebih hidup dan makin membahagiakan. Meskipun melelahkan tapi rasanya bahagia gitu, apalagi membayangkan bakal bertemu dengan orang tua, saudara, teman-teman dan juga bonusnya bisa libur lebaran dan mengunjungi tempat-tempat baru di luar kota.


Kenyataannya


Saat ini, saat saya menulis tulisan ini, tidak ada yang namanya packing sebelum lebaran. Mudik ditunda, keluar kota ditunda, tidak ada beli baju baru, tidak ada hunting makanan atau oleh-oleh untuk dibawa mudik, semua tidak ada. Tidak ada kegiatan memilah pakaian yang akan dibawa, tidak ada kegiatan memasukkan tas plastik untuk tas sampah dan tas pakaian kotor. Semua tidak bisa saya lakukan. Saya hanya dapat membayangkan tenyata kegiatan packing sebelum mudk lebaran itu benar-benar kegiatan yang sangat saya rindukan.


Merindukan kegaitan packing lebaran, bisa saya ganti dengan menyetrika pakaian dan membereskan tumpukan pakaian di lemari. Membersihkan tempat penyimpanan tas jinjing dan travel bag. Merindukan packing sebelum lebaran, bisa saya ganti dengan mencari-cari file foto bagaimana persiapan lebaran yang saya lakukan. Merindukan hal yang saya tunda untuk kebahagian bersama. Mudik sudah pernah kami lakukan. Mudik juga bisa kita lakukan nanti, jika suasa sudah kondusif dalam arti tidak dalam masa pandemi covid 19. 

Berpikiran positif jikapun covid 19 masih ada, kondisi kesehatan kita semua tetap terjaga lebih prima. Kondisi Rumah Sakit beserta perlengkapannya lebih sangat siap untuk menampung pasien-pasien yang benar-benar membutuhkan penangan nakes. Insya Allah orang yang bersabar diberikan kemudahan oleh Allah SWT, aamin. Merindukan suasana packing sebelum lebaran wajar adanya. Namun mementingkan akal pikiran yang sehat itu yang diutamakan. Sehat sehat ya, kita semuanya. 

No comments:

Post a Comment

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih