Monday 29 June 2020

Memilih Konsep Rumah Open Space dengan Banyak Manfaatnya untuk Rumah Orange


Masya Allah Tabarakallahu

Hai hai apa kabar semuanya. Masya Allah sudah lama sekali enggak cerita di sini selama masa pandemi atau lebih tepatnya setelah Bulan Ramadan. Jadi, hari ini aku harus menceritakan si Rumah Orange yang buatku ini adalah Rumah Impian. 



Rumah Impian pertama yang dibangun atau lebih tepatnya direnovasi di atas tanah seluas 96m². Rumah Impian yang benar-benar aku dan suami pikirkan konsep, membuat denah dan mengukur kepantasan luas ruangan serta belanja-belanja mulai dari granite hingga cat interior dan eksterior. Rumah Impian yang lalu aku beri nama Rumah Orange.

Cikal Bakal Rumah Orange


Tahun 2017 atau 2018 awal suami berbisik-bisik ke telingaku akan membeli cikal bakal Rumah Orange. Awalnya aku agak kurang sreg, tapi setelah diberikan bujuk rayu dan segala macam pemberian ya akhirnya semua manut suami. Apalagi aku percaya bahwa rejeki itu datangnya dari Allah SWT, ndak boleh ditolak. 

Awal datang melihat rumahnya tuh malam hari. Rumah tersebut berada di Hook dan persis di dekat pos satpam, karena memang dijadikan sebagai rumah contoh untuk perumahan yang dibangun pada tahun 2012. Kebayangkan kenapa aku pernah menolak.



Alhamdulillah setelah memikirkan banyak hal, rumah tersebut mulai direnovasi. Suami mulai rajin datang ke Karawaci untuk memastikan denah dan penempatan ruangan, mengukur dan membersihkan pohon dan barang-barang yang oleh warga diletakan di bagian hook rumah ini. 

Menentukan Rumah Open Space


Peraturan pertama yang disampaikan olehku adalah istri dan anak-anak adalah orang yang paling lama dalam sehari berada di rumah. Mulai dari membuat denah tambahan dan renovasi bagian rumah ada di tangan istri. Iyeeee, langsung tuh bakat arsitek yang terkubur lama tidak digunakan, akhirnya dipakai juga. 

Konsep pertama yang aku sampaikan adalah ingin rumah terbuka. Rumah tanpa sekat mulai dari ruang tamu, ruang tengah sampai ke dapur. Jadi hanya kamar tidur dan kamar mandi yang bersekat.Alasannya, aku tu sudah terlanjur nyaman dengan rumah tanpa sekat atau rumah open space. 

Di rumah yang kami sewa, kebetulan rumah tersebut mengusung gaya open space. Jadi saat berada di dapur, aku bisa melihat dua kamar tidur, ruang tengah, kamar mandi, dan ruang tamu hingga halaman depan.

Manfaat Rumah Open Space menurut aku seperti di bawah ini:
  1. Rumah terasa luas dan lega. Tanpa ada sekat dinding yang membatasi antara ruang tamu dengan ruang tengah, antara ruang tengah dan dapur.
  2. Rumah terlihat bersih karena mudah cara membersihkannya.
  3. Meningkatkan kreatifitas karena semua ruangan menjadi center
  4. Aku tidak merasa takut karena bisa melihat seluruh bagian ruangan di dalam rumah

Open Space di Rumah Orange


Pada awalnya kami akan merenovasi saja rumah tersebut. Jadi hanya membetulkan bagian atap dan pintu-pintu yang rusak. Tetapi setelah ada beberapa pertimbangan, akhirnya kami putuskan untuk merenovasi total dan membangun tanah hook untuk menambah kamar tidur.

Kami membuat tiga kamar tidur (awalnya hanya dua kamar tidur), ruang tamu, ruang tengah, ruang makan, satu buah kamar mandi, dapur, ruang laundry dengan bagian atas menggunakan void (supaya kamar belakang terkena sinar matahari), menambah satu buah pintu di dekat dapur (impianku memiliki dapur yang ada pintu dan jendela).



Open space dimulai dari menjebol dinding yang memisahkan ruang tamu dan ruang tengah. Menjebol dinding samping karena menambah ruangan di tanah hook. Dapur yang terlihat dari ruang tamu, serta area laundry yang terbuka dari pintu samping.



Kesan pertama setelah Rumah Orange dengan konsep Open Space jadi adalah luas dan bersih. Kami sama-sama saling memuji dan lalu menganggap, mungkin karena masih kosong jadi rumah terasa lapang. Tapi pengalaman tinggal di rumah open space selama hampir 8 tahun ya memang begitu.

Alhamdulillah rumah impian dengan konsep rumah open space telah terealisasi hampir 3 tahun yang lalu. Meskipun belum ditempati, kami sering datang dan membersihkan ataupun sekedar duduk menikmati tanam kecil di depan rumah. Postingan selanjutnya aku akan menceritakan serunya membuat denah rumah sendiri bersama suami. Malam-malam ngukur-ngukur dan membuat di laptop, membayangkan sudah persisi belum atau ini kok kecil banget, kalau pintunya di sini jatuhkan dapur sempit dan macam-macam lainnya. Ah seru dech pokoknya.






6 comments:

  1. Waaa serunya punya impian rumah model begini ya Mba, apalagi sudah terwujud dan tinggal ditempati. Selamat, semoga berkah rumahnya

    ReplyDelete
  2. Barokallahu fiikum. Open space mmg terbaik, terutama di lahan terbatas. Rumah sy juga open space dg luas lahan 114 m persegi. Cuma ada sekat antara dapur dg garasi, biar aman.

    Ga enaknya kl open space itu, pintu depan kebuka, kelihatan semua. Eh tp itu juga krn belum ada interior yg bisa bantu nutupin sih.

    ReplyDelete
  3. Karena hobinya sama.. impiannya pun sama.. heheh rumahku jg model gini.. dari dapur bisa melihat seluruh ruangan. Dan dapurku semi terbuka alias aku ga punys pintu belakang. Jadi lebih terang aja

    ReplyDelete
  4. Aq juga suka model rumah yg open space. Rumah jadi luas. Rumah ku juga modelnya gini openspace. Walau pun tetangga pada kritik koq gak disekat 🤭

    ReplyDelete
  5. Masyaa Allah, seneng ya bisa punya rumah sendiri, di desain sendiri pula, jadi bener-bener sesuai keinginan :)

    ReplyDelete
  6. Iya nih, mak Astin lama gak ngeblog... aku juga udah lama gak main ke sini. Hehe...

    Setelah direnov jadi bagus nih. Kelebihan rumah open space jadi kelihatan luas emang.

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih