Monday 19 April 2021

5 Buku Pilihan yang Mampu Mengubah Cara Pandang dalam Kehidupan - Day 7

Sudah membaca buku apa hari ini? Alhamdulillah buku masih menjadi jendela dunia dan melenakan mata saat membacanya. Saya bukan seorang tipe pembaca buku garis keras. Jika ada satu buku yang menarik di depanku, pasti aku baca. Di usiaku saat ini, menjelang 40 dan memiliki waktu membaca yang sangat terbatas, saya lebih memilih mengikuti kajian online. 

5 buku pilihan yang mengubah cara pandang dalam kehidupan

Membaca buku penting untuk menambah wawasan dan ilmu. Membaca buku juga mampu mengubah cara pandang kita semua dalam menyikapi kehidupan. Ada banyak sekali judul-judul buku yang mampu mengubah cara pandang dalam menyikapi kehidupan. Tentunya,  satu orang dengan orang lainnya akan berbeda memilih jenis dan judul buku yang selalu menjadi favorite-nya. Dan inilah 5 buku yang saya pilih karena mampu mengubah cara pandangku dalam menyikapi kehidupan. 

1. Riyadus Shalihin


Sejak duduk di bangku SMP saya sudah mengenal Riyadus Shalihin. Riyadus Shalihin merupakan salah satu kitab dari kumpulan hadist-hadist dari Rasulullah SAW. Buku ini disusun oleh Imam Nawawi dan saat ini ada banyak sekali terjemahan dalam Bahasa Indonesia.

Buku yang ada di rumah saya saat ini, berbeda dengan buku pemberian alm Mbah Kakung. Ya, beliaulah yang mengenalkan Riyadus Shalihin kepadaku saat duduk di bangku SMP. Tiga tahun tinggal di rumah Mbah, memberikanku kesempatan menimba ilmu yang banyak dari beliau. Saat ini, Riyadus Shalihin menjadi buku peganganku untuk lebih bijak dalam menyikapi kehidupan yang banyak sekali tantangannya.

Bukhari Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata, "Seseorang pernah datang kepada Rasulullah SAW lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk aku pergauli dengan baik?'. Beliau menjawab, " Ibumu". Orang tersebut bertanya : " Lalu siapa lagi?". Beliau menjawab: "Ibumu". Orang tersebut bertanya: " Lalu siapa lagi?". Beliau menjawab : " Ibumu". Orang tersebut bertanya: "Lalu siapa lagi?". Beliau menjawab: " Bapakmu"

Salah satu hadist yang terdapat pada Bab Hak kedua orang tua. Hadist ini wajib dibaca terus menerus dan dipahami. Sayapun pernah mendengar dari kajian online melalui Youtube, jika usia kita sudah berada di angka 40 dan orang tua kita ada di dalam peliharaan kita, sebaiknya kita benar-benar perhatikan betul orang tua kita. Kondisi payahnya kadang membuat kita menjadi lekas mengeluh. 

Dan sebaiknya, janganlah muka kita masam di depan orang tua yang sudah "sepuh" dengan segala kondisinya. Lupakah kita, betapa kita membuat payah, membuat malu, membuat lelah saat masih kecil dulu? mengapa saat orang tua kita sudah berusia lanjut, balasan kita dengan muka masam? Ya Rabb, semoga kita dijauhkan dari perbuatan menyia-nyiakan orang tua ya, aamiin.

2. Fikih Wanita


Saya menemukan buku ini ada di tumpukan buku-buku kuliah suami. Kehidupan menjadi pasangan suami istrilah yang mempertemukan buku ini denganku. Tak pernah membayangkan akan mencari dan membeli buku Fikih Wanita. Buku tebal ini ternyata menyimpan banyak hal yang belum pernah saya ketahui.

Dulu, saya rasa tidak terlalu penting memiliki dan membaca buku Fikih Wanita. Ah, sembari berjalan, juga nanti akan tahu ilmunya, nanti juga akan tahu bagaimana caranya, nanti juga akan diajari oleh suami, oleh saudara, oleh orang tua, oleh teman dan ternyata, dugaanku salah, dear.

Sebagai muslimah kita wajib mengetahui ilmu sebelum beramal. Tanpa ilmu, amal yang kita lakukan kadang belum sepenuhnya benar, malah bisa dibilang bisa salah karena tidak mengetahui bagaimana harus melakukannya.

Dalam Bab Sedekah " Jika ada salah seorang di antara kalian fakir, maka hendaklah ia memulai dengan dirinya sendiri. Setelah ada kelebihan, maka hendaklah ia memberi keluarganya. Jika masih ada kelebihan juga, maka hendaklah memberi kepada kaum kerabatnya. Atau sabdanya : Kepada orang yang disayang dan jika ada kelebihan, maka di sini dan di sini." (HR Muslim).

Dulu, saya melakukan sesuatu tanpa tahu ilmunya. Dengan membaca banyak bab di dalam buku Fikih Wanita ini, saya menjadi paham, bahwa sedekah itu ada urutannya. Memang sedekah itu tidak dapat dipaksakan. Semua tergantung kepada niat dan kondisinya. 

3. Hari Ini Aku Makin Cantik


Buku ini merupakan kumpulan cerita pendek yang ditulis oleh Azimah Rahayu. Buku ini adalah kado pernikahanku dari Mbak kostku dulu, jaman kuliah di Purwokerto, tahun 2003. Alhamdulillah masa-masa kuliah dulu, diberikan kesempatan berada di tengah-tengah orang baik.

Ada banyak kisah yang ditulis oleh Azimah Rahayu dalam buku yang diterbitkan oleh Syamil ini. Azi lewat "Mencintai Diri Sendiri" mengingatkan hal sebagai berikut;

Dengan demikian, dirimu akan sanggup berkata, " Mungkin aku yang sekarang masih belum sebaik orang pada umumnya. Mungkin aku yang sekarang belum sebaik manusia muslim yang sesungguhnya. Namun, aku tahu bahwa aku yang sekarang adalah aku yang lebih baik dari aku sebelumnya. Aku bangga karena untuk menjadi aku yang sekarang kulewati hidup dengan penuh air mata. Aku bangga dengan diriku sendiri karena aku telah menempuh prosesnya.

Jika tak ada yang mencintaimu kini, bisa jadi itu karena engkaupun bahkan tak mencintai dirmu sendiri karena engkau akan bisa mencintai dan dicintai orang lain. 

Dulu, saya bisa menanggis sesunggukan dan marah dengan diri sendiri karena orang lain tidak sesuai dengan pemikiran dan pengharapanku. Saya pelan-pelan mulai menata diri, menyusun agenda-agenda untuk menyempatkan diri untuk membaca buku, mendengar kajian dan berkomunikasi dengan orang-orang baik dari circle terkecil yang dulu pernah meramaikan kehidupanku. Alhamdulillah, beberapa kali saya merasa cantik, merasa menang karena melawan hawa nafsu terkecil, seperti ghibah mulai dikurangi, berusaha mengurangi intensitas di lingkungan yang tidak membuat nyaman, dan sebagainya. 

4. Menjadi Wanita Paling Bahagia


Buku ini dicetak pertama pada tahun 2004 dan saya membelinya pada cetakan ke-dua, tahun 2006. Masa-masa merantau di Jakarta. Masa-masa menunggu seseorang mengajak untuk melangkah ke jenjang kehidupan yang lebih hidup, yaitu pernikahan.

Buku ini sengaja saya beli di salah satu mall di daerah Depok. Kos saya berada di perbatasan Jakarta Selatan dan Depok, dan sangat dekat dengan Mall di daerah Depok. Buku ini menjadi salah satu pilihan di antara buku yang lain. Mungkin, saya juga membeli buku lain, tapi saya lupa.

Dalam Bab Intan ke-3 yang berjudul Kegelisahan Akan Menyiksa Jiwa dan Raga. DR. Aidl al-Qarni menuliskan;

Pengaruh paling buruk dari kegelisahan adalah terceraiberaikannya konsentrasi. Ketika kita sedang gelisah, maka pikiran kita akan terpecah-pecah. Tetapi jika kita mempersiapkan diri untuk menghadapi konsekuensi yang paling buruk, maka kita telah meletakkan diri kita pada posisi yang membuat kita bisa berkonsentrasi mengikuti permasalahan yang rumit. 

Pencerahan dari penulis adalah Nyaris saja perkara-perkara remeh menyeret orang yang sangat bijak sekalipun menjadi gila.

Hai diriku sendiri, kadang tumpukan pekerjaan rumah tangga, rewelnya anak-anak, suami yang berada di luar rumah untuk bekerja tetepi sulit dihubungi melalui sambungan telepon menjadi panasnya bara yang menyulut api emosi. Terpecik sedikit langsung menjadi gundah, gusar dan bahkan kadang menambah perkara baru.

Membaca buku ini, saya semakin yakin bahwa banyak hal yang patut untuk kita syukuri dan menjadi bahagia hanya dengan bersabar dalam segala hal, termasuk menahan emosi. 

5. Maka ber-Puasa-lah


Buku ini diberikan oleh calon suami saya yang sekarang sudah menjadi teman hidup. Saya tidak ingin tahu tujuan beliau memberikan buku ini untuk apa kepada saya saat itu. Terpenting adalah kehidupan kami saat ini menjadi tantangannya. Harus mampu menahan diri dan selalu mengedepankan ibadah kepada Allah.

Setiap tahun buku ini selalu kuturunkan dari rak buku. Buku yang menjelaskan mengenai berbagai hal mengenai puasa dan doa harian puasa ini wajib untuk dibaca. Yah, meskipun saat ini sudah banyak artikel online yang dapat dengan mudah dibaca di smartphone, tetapi buku ini tetap terkenang.

Rasulullah SAW bersabda : " Wahai manusia! Sesiapa memperbaiki akhlaknya pada bulan ini, kelak ia akan melintasi Shirat (dengan mudah), ketika semua kaki tergelincir pada waktu itu! Sesiapa meringankan beban hamba sahaya pada bulan ini, maka Allah akan meringankan hisab baginya. ..." Hal 3-4 pada Bab Keutamaan Berpuasa.

Sederhana dan mudah saat dibacanya, tetapi kadang menjadi sangat berat untuk dilakukannya. Meringankan beban dalam kehidupan ini banyak sekali ya. Apalagi, di bulan suci Ramadan ini. Hal sederhana adalah membuang sampah di jalanan yang kemungkinan dapat membahayakan orang lain yang melintas. 

Itulah ke-5 buku yang menjadi favorite saya untuk dibaca karena mampu mengubah cara pandang dalam menyikapi kehidupan. Bertambahnya usia, bertambahnya peran dalam kehidupan juga tidak menutup kemungkinan menambah hal-hal yang dapat mengerutkan dahi. Oleh karena itu, sangat butuh charge ilmu sebagai pedoman selain Kitabullah Al Qur'an yang menjadi buku ter-wajib untuk dibaca setiap hari.




No comments:

Post a Comment

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih