Wednesday 28 April 2021

Suka Duka Hobby Baking untuk Pemula - Day 16

Tahun lalu, sewaktu pandemi baru-baru saja masuk ke dalam negeri tercinta ini. Eurofia untuk meningkatkan skill dan menggunakan property yang ada di rumah itu sangat tinggi. Sebagai bahan tulisan, ijinkan saya untuk sharing hobby yang dikerjakan selama awal pandemi hingga virus itu dirasakan benar-benar sampai ke dalam tubuh angggota keluargaku.

suka duka hobby baking untuk pemula

Awal pandemi, saya memutuskan untuk sering rebahan dan tentu saja ada smartphone dan koneksi internet yang ada, digunakan untuk menonton Youtube baking. Yups, sudah lama sekali setiap baking selalu gagal. Gagal total karena tekstur, rasa, maupun gagal sudah membeli bahan-bahan tetapi tidak dieksekusi.

Dan, awal pandemi tahun lalu menjadi bagian terpenting dalam catatan Dapur Astata yaitu hadirnya oven dan segala peralatan baking. Berbekal tontonan dari Youtube segala macam chef yang ditonton, jadilah instagram Dapur Astata punya koleksi foto hasil baking. Bermacam-macam jenis roti sobek, kue bolu hingga membuat pizza pun dijabanin. Oh iya, ada donat segala macam resep juga dibuat loh.

Rasanya senang sekali saat hasil baking menjadi sesuatu yang mengenyangkan orang rumah. Bukan hanya kenyang, tetapi mereka semua senang dan bangga, ternyata saya mampu membuat roti dong. benar-benar hobby yang membanggakan, karena bisa sharing hasil baking ke saudara dan tetangga. Rasanya ini adalah sebuah hal positif dari adanya karantina mandiri di rumah.

Hobby Baking vs Pola Makan

Hal yang membuat saya sedih adalah penghujung tahun 2020 keluarga kami terpapar virus covid 19. Baking berhenti, semangat berhenti dan semua peralatan baking berada dalam kebingungan dan kebimbangan yang mendalam. Semua tidak pernah digunakan, termasuk bahan-bahan baking yang mengendap di dalam lemari.

Mengapa semua itu terjadi? karena pasca paparan covid, berat badan kami semua naik semua. Entah karena pengaruh obat atau pola makan sebelum covid. Yups, bahan baking yang saya gunakan semua berasal dari terigu, telur dan keju. Bukan bahan yang berbahaya sebetulnya. Kemungkinan besar, karena makan rotinya malam hari, karena seringnya baking malam hari, jadi badan mengembul semua.

Sebetulnya bahan-bahan baking bisa diganti dengan yang ramah lemak, tetapi saya belum konsen ke arah mengubah ke sana. Jadi,  masih cooling down terlebih dulu dan ternyata anak-anak rindu dong, wangi aroma kue dan roti yang keluar dari oven.

Insya Allah after lebaran, baking yang selama ini menjadi hobby baru selama pandemi dapat segera launching lagi di Dapur Astata. 

No comments:

Post a Comment

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih