Saturday 23 January 2016

Abon Sapi, Lauk Sederhana Tapi Mahal

Siapa yang tidak suka abon sapi? abon sapi yang di pasaran banyak sekali bentuk, rupa, warna dan kemasannya. Abon sapi yang kadang untuk membelinya, saya masih harus mengerutkan kening, dipegang, dipilih, diletakkan lagi, dilihat lagi, bingung, akhirnya jika memang butuh sekali, ambil satu. Abon sapi kemasan dapat ditemukan di seluruh minimarket maupun hypermarket. Saya belum pernah mencari atau membeli di pasar, mungkin ada, saya tidak tahu.

Abon sapi dalam kemasan yang biasa dijual di minimarket dan hypermat tadi, banyak sekali jenisnya. Ada yang halus, lembut, dengan campuran yang beraneka ragam. Memang mungkin judulnya adalah abon sapi campur bawang putih. Atau abon sapi campur yang lain, karena memang harga daging sapi dan cara pembuatan abon sapi yang sedikit banyak, membuat lelah.

Abon sapi


Saya pernah membuat abon sapi, jaman masih kuliah dulu. Wa...dari mana lagi, daging sapinya kalau bukan, diberi saat Idul Adha. Waktu itu, saya iseng dan penasaran sekali, bagaimana cara membuat abon sapi. Memang dari kecil, abon sapi merupakan lauk paling disuka, boleh dibilang, makan pakai abon sapi saja pernah, akibatnya dijewer sama ibu. Bagaimana lagi, abon sapi itu, enaaaak sekali, gurih, kalau disantap sendiri tanpa nasi, bunyinya makres ada suaranya saking renyahnya.

Cara Membuat Abon Sapi


Masa itu, saat saya masih kuliah, belum semarak ini internet dan alat untuk mengaskses internet. Jadi, saya menemukan resep abon sapi dari buku resep yang dikumpulkan oleh ibu saya. Disimpan dan menunggu kiriman daging kurban, pada saat itu. Dibaca pelan-pelan, dihayati dan buku resepnya dibawa ke dapur, untuk menemani saya membuat daging sapi sendiri di rumah.

Bahan yang dibutuhkan:

Bahan yang dibutuhkan tentu saja daging sapi, untuk 1 kg. Memang seharusnya daging sapinya yang tanpa lemak, tapi karena itu hasil daging kiriman, jadi ya hayuk saja. Selain daging sapi, ada beberapa bahan yang dibutuhkan, yaitu:
  1. Air secukupnya, untuk merebus daging sapi yang telah dipotong, menurut seratnya,
  2. Santan juga sesuai selera, saya kurang begitu suka santan,
  3. Lengkuas dan salam, sebagai bahan yang menggurihkan,
  4. Minyak goreng untuk menumis bumbu halus,

Bahan untuk membuat bumbu halus:

  1. Bawang putih 3 butir
  2. Bawang merah 6 butir
  3. Kunyit 2 cm, dibakar ya, biar tidak sengir, katanya
  4. Air asam 1 sendok, pernah menjumpai abon sapi, yang ada asamnya?
  5. Ketumbar 1/2 sendok makan
  6. Gula Merah
  7. Garam

Cara Membuat Abon Sapi : 

  1. Didihkan air dan garam, kemudian masukkan daging sapi ke dalam air dan garam yang telah mendidih. Setelah daging telah lunak, angkat dan pukul-pukul menggunakan pukulan daging. Waktu itu, saya memukulnya menggunakan cobek dan temannya. Pukul hingga daging dapat dipisah-pisahkan.
  2. Panaskan wajan yang berisi minyak goreng, tumis bumbu halus, lengkuas dan salam, hingga harum.
  3. Masukkan daging sapi, dan aduk-aduk, hingga bumbu tadi menyerap ke dalam daging sapi tersebut.
  4. Tuang santan, masak dengan api yang kecil, aduk terus hingga kering. Tahu kan kenapa saya tidak suka, membuat masakan dari santan? karena eh karena, kalau masak menggunakan santan, masakan harus diaduk tidak boleh putus. Kata ibuku, kalau santan tidak diaduk, santannya bisa pecaaah. Haaah, pecah?
  5. Setelah abon sapi tadi kering, kemudian panaskan minyak lagi, pada wajan yang berbeda, kemudian goreng, hingga kering, angkat kemudian tiriskan.
  6. Setelah itu, pres atau peres adonan abon sapi tadi, hingga minyaknya keluar semua. Jika adonan daging sapi tadi menggumpal, pisahkan menggunakan garfu.
  7. Masukkan ke dalam wadah, dan santap abon sapi dengan nikmat.
Bagiamana? mudah bukan cara membuat abon sapi di atas? dijamin dech, yang belum doyan atau belum suka abon sapi akan ketagihan. Di rumah, saya selalu menyiapkan abon sapi untuk lauk, di saat benar-benar kering dapur saya.

Saya selalu menyediakan abon sapi di rumah, apalagi setelah anak perempuan saya, menyukai abon sapi untuk dimakan langsung, tanpa nasi. Duh, nurunin saya ya? padahal anak laki-laki saya, sama sekali tidak mau mencicipi, barang satu helai abon sapi, lho. Dan ternyata, suami saya, tidak begitu doyan dengan abon sapi.

Abon Sapi Gurih, Renyah dan Aroma Daging Sapi Asli


Abon sapi yang biasa ada di rumah saya itu mereknya "Ibu". Belinya jauuuuuh sekali, dan perkenalan dengan abon sapi dengan merek tersebut, terjadi ketika lebaran tahun 2015 kemarin. Di rumah ibuku, ada beberapa pilihan lauk kering. Salah satunya abon sapi, pertama kali mencicipinya, saya langsung mengambil tiga sendok sebagai lauk. 

Entah karena teman makan yang enak yaitu lodeh terong yang saya campur dengan abon sapi tersebut, jadi rasanya luar biasa? atau bagaimana, saya nambah terus makannya. Saya penasaran dong, saya makan abon sapi dengan cara dicemil *apa dicemil? hehee, ternyata enak banget, jadi lodeh terongnya enak, abon sapinya juga enak. 

Bapak saya memberitahu, kalau biasa membeli abon sapi merek "Ibu" itu di toko langganannya, nanti kalau pulang ke Tangerang beli dulu. Abon sapi tersebut, ada yang belum dikemas dan ada yang sudah dikemas dengan ukuran 1 kilogram, harganya 200.000. Berapa? karena saya biasa membeli yang di minimarket, yang harganya enggak segitu dahsyah, kaget dong saya.

Sebanding dengan harga abon sapi tersebut, dari penampilannya, abon sapi ini sangat cantik, luar biasa. Tidak ada campuran bahan lain untuk membuat abon sapi, terlihat banyak. Abon sapinya juga renyah, gurih dan mantap dagingnya. Aromanya juga wangi daging sapi, siapa coba? penggemar abon sapi yang tidak klepek-klepek? saya jatuh cinta dengan merek tersebut.

Pulang ke Tangerang setelah lebaran, dibekali bapak abon sapi berukuran 1 kilogram, gratis. Alhamdulillah ya. Sebelum dua bulan, abon sapi tersebut sudah habis, karena ibu mertua saya juga suka. Jadilah saya telepon ibu, minta dikirimi abon sapi merek tadi itu. 

Abon sapi


Bulan Januari 2016, saya pulang kampung lagi dong, dan membeli abon sapi sendiri, di toko yang diberitahu oleh ibu. Saya melihat ada banyak pilihan abon sapi, dari mulai harga yang biasa, biasa saja, biasa aja kali, sampai harga yang 260.000. Super sekali harganya mahal, padahal cuma lauk. Cuma lauk, tapi dari daging sapi, ya tetep mahal atuh Astin!

Saya membeli 2 buah abon sapi berukuran 1 kilogram dan mencoba abon sapi, dengan rasa pedas 1/4 kilogram saja. Di toko tersebut, ada juga abon merek yang saya beli dalam kemasan, tapi dijual kiloan (belum dikemas), jadi jika teman-teman berminat untuk mencobanya, beli saja 1 ons dulu atau mau sekalian 1 kilogram juga boleh. 

Abon sapi pedas, pernah saya coba dinikmati bersama makanan lainnya. Saya mencoba menambahkan abon sapi pedas ke dalam mie rebus. Rasanya tidak terlalu pedas,  mungkin karena ada kuahnya ya, tapi tetap kerasa daging sapinya. Besok saya ingin mencoba menambahkan abon sapi pedas, ke dalam bakso. Bakso vs abon sapi? sama-sama sapi apakah enak? rasakan sendiri ya, apalagi baksonya yang kuahnya kentaaal, duh saya suka bakso model kuah begini.

Jadi, abon sapi merupakan lauk yang paling sederhana yang saya sukai. Karena harganya mahal, abon sapi dimakan, jika memang benar-benar tidak ada lauk sama sekali, dan saya kelaparan sekali. Heheee, belinya jauh sekali. Teman-teman di wilayah Tangerang ada yang memiliki info toko yang menjual abon sapi super, tanpa campuran apapun, boleh hubungi saya ya. Terima kasih [2016:01]

23 comments:

  1. iya bener mahal, kadang aku mending beli ayam mentah aja hahah aemak pelit. soanya kalo ada abon malah di gadoin

    ReplyDelete
    Replies
    1. di rumahku gak begitu pada doyan Abon. Fira ama aku aja, kalau ayam,

      Delete
  2. Anak anak saya paling suka ABon. Abon merek tertentu sih. Kalau saya sebut nanti promosi atau iklan donk heiheie. Yang jelas anak anak anak suka sekali dengan Abon. Makan nasi kalau nda ada abon rasanya nda lengkap ihihii. Kunjungan rutin. Salam dari Pontianak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah seneng abon ya, sama aku juga suka banget.

      Delete
  3. hehehe namanya aja berbahan dari daging sapi ya,mbak..mestilah mahil. Belum lagi abon itu lauk ekslusif lho, karena enggak tiap hari bisa makan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau menurutku, karena cara membuatnya, lama dan perlu beberapa kali pengolahan

      Delete
  4. Iya mbak abon sapi memang mahal, saya jarang sekali beli ini karena anak saya ngga suka, lebih suka ayam goreng :)

    Abon sapi paling enak dimakan waktu nasinya masih kebul-kebul gitu hhmmm :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini udah lama enggak beli juga, kalau di sini gak tahu mana Abon yang cocok di lidah, iya, pas kebul kebul enak.

      Delete
  5. Saya jarang beli abon, mahalll :D

    ReplyDelete
  6. Emang enak ya mbak...pake nasi anget gitu, udah ga pake lauk lainnya lagi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya cukup tapi butuh sayur, yang seratnya tinggi.

      Delete
  7. Ibu juga sering bikin abon sapi pas Idul Adha. :D Enak banget. Dulu sering dibuatin saat aku di pondok. Lebih hemat makan pakai itu. Aku gak perlu beli ^^

    ReplyDelete
  8. Anak-anakku suka abon. Tapi aku jarang beli :D

    ReplyDelete
  9. wtf Rp 260.000 ??
    mahal juga ya...

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  11. abon sapi mba warni 1/2 kg nya Rp 300.000
    duuuh enak bgt abon nya.. daging nya besar2 gumpalan nya... aku beli di yogya waktu liburan...
    bahkan ada yg sampe beli ukuran 3kg lebih dengan harga 1 juta... *kekep dompet*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apaaah? 1/2 kilo segitu? ada yang lebih mahal ya, Mbak

      Delete
  12. Nggak semua abon sapi mahal kok bun, ada juga yang murah. Tapi ya memang kualitasnya beda kalau yang murah.
    Monggo cek aja di http://www.ptsaudaraku.com

    ReplyDelete
  13. mbak mau tanya dong, toko yang jual abon cap ibu di tangerang, di mananya ya?
    trims

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih