Monday 30 November 2015

Home Sweet Home itu Kampung Halamanku

Teman-teman semua, siapa diantara teman-teman yang belum pernah merantau?. Haduuh, banyak juga ya? Saat masih usia remaja, saya sudah diajarkan untuk berjauhan jarak dengan bapak dan ibu serta saudara-saudara semuanya. Memang sich tidak begitu jauh, antara Cilacap dan Banyumas. Namun, selalu setiap akhir minggu, saya selalu rindu akan kampung halaman. Rindu rumah orangtua yang saat itu apa adanya, dan rindu semua yang membuat hidup saya selalu berwarna.

Bertemu dengan suami juga di perantauan. Saya mengadu nasib di Jakarta, mencari sebongkah berlian dan bilangnya mah, mencari pengalaman waktu itu, waktu masih belum tahu, betapa kerasnya Jakarta. Suami mah, lahir dan besar di Jakarta, belum pernah sama sekali merasakan bagaimana hidup dalam perantauan, belum pernah merasakan rindunya rumah, ibu, bapak dan saudara yang jauh dari kita.

home sweet home

Selalu Nyaman di Rumah Orangtua


Jika ada yang bertanya, di mana tempat yang nyaman buat saya, rumah orangtua. Rumah di mana saya beranjak remaja, bertumbuh menjadi dewasa dan melepas masa lajang di rumah tersebut. Rumah saat ini sangat jauh dari rumah orangtua saat usia saya remaja. Tempat tinggal yang sangat sederhana, belum ada plafon, belum ada keramik dan baru 40 persen pembangunannya.

Tapi saya suka, saya selalu merindukan jaman itu. Jaman ketika saya masih berseragam biru tua dan putih sampai berseragam abu-abu dan putih. Meskipun baru 40 persen pembangunan, bapak dan ibu tetap menomorsatukan hal-hal yang penting dan tidak bisa ditunda, yaitu;
  1. Kamar tidur. Bapak menyediakan tiga kamar tidur. Meskipun belum dipasang plafon, jendela tidak ada penutup dan pintu yang masih mengunakan pintu sementar alias korden. Jadi bapak membeli kelambu tempat tidur. Saya masih ingat, warnanya pink dan bapak selalu mengecek keadaan kelambu saat tengah malam.
  2. Kamar Mandi. Bapak menyediakan dua kamar mandi. Kamar mandi merupakan tempat paling favorite di rumah orangtua saya. Kenapa coba? kamar mandi ini berukuran 2 meter x 1,5 meter. Keramiknya berwarna biru dan ibu selalu meletakan pot bunga dengan bunga hasil kerajinan tangannya. Duh mewek, ingat kampung halaman. Ibu.... hiks.
  3. Ruang Tamu, Ruang Keluarga, Ruang cuci baju. Tiga ruangan terakhir yang pertama dibuat. Dapur sendiri, ibu membagi ruang keluarga untuk tiga ruang sekaligus. Sebagai ruang keluarga, ruang makan dan dapur. Namun selalu rapi, karena ibu selalu mengatakan "Rumah kita memang belum jadi, belum bersih seperti rumah yang lainnya, tapi ibu selalu ingin rumah kita rapi dan tidak kotor". Ibu selalu membuat taplak meja dan hiasan dinding sendiri, untuk mempercantik rumah yang buat saya, itu sudah luar biasa.

Pulang Kampung Melepaskan Rindu


Alhamdulillah jarak antara Tangerang dan Cilacap tidak begitu jauh, yaaa...memakan waktu sepuluh jam waktu normal atau dua hari saat mudik lebaran tahun ini. Beberapa tahun ini, saya pulang kampung satu tahun sekali, malah pernah absen tahun 2014 sewaktu saya hamil anak kedua. Tahun ini, sebulan sebelum pulang kampung, bukan saya saja yang menghitung mundur, anak saya juga bertanya-tanya, kapan pulang kampung?

Rumah orangtua saya memang sangat nyaman, nyaman dari fisik dan nyaman dari psikologis. Saya selalu rindu akan segarnya teras rumah, ibu dan bapak gemar sekali menyiram tanamannya. Ruang tamu yang hangat, kamar tidur yang sekarang sudah jauh berbeda dari ketika saya berusia 14 tahun. Ruang keluarga yang selalu menjadi tempat berkumpul, berbagi cerita, juga sudah berubah. Sekarang sudah terisi enam belas orang dari enam orang di tahun 1996 lalu. bertambah sepuluh orang dan semakin membuat saya rindu.

home sweet Home
Bapak dan ibu di ruang tamu, menunggu anak-anak dengan penuh kesabaran. Ada beberapa koleksi kerajinan tangan ibu terlihat. Kerajinan tangannya banyak, taplak mejanya juga kreasi rajutan ibu.


Tempat favorite saya masih kamar mandi. Memang ada banyak ruangan lain yang lebih menarik, namun saya memiliki kenangan tak terlupakan di kamar mandi tersebut. Mau tahu? tinggal di kota Cilacap, kota yang panas dan sama sekali di rumah tidak ada kipas angin, boro-boro AC. Ruangan utama juga belum menggunakan keramik, jadi hanya kamar mandi yang sudah dikeramik.

Saya kecil, belum ikut membersihkan kamar mandi, tapi... setelah ibu membersihkan kamar mandi, sayalah yang paling duluan masuk setelah kamar mandi kering dari air. Mandi? enggak..tapi duduk-duduk sembari menatap sawah di belakang rumah, yup...saya duduk-duduk di kemarik kamar mandi yang telah dibersihkan oleh ibu. Aroma wangi dan segarnya kamar mandi, menjadikan kamar mandi ibuku, tempat favorite untuk saya.

Rindu malam ini, rindu akan kampung halaman, rindu akan rumah ibu dan bapak, rindu akan kebersamaan bersama saudara-saudara semua. I hope, in January 2016, i will go home. How about you? tempat favorite kamar mandi atau malah kamar tidur yang berkelambu? [2015:11]

14 comments:

  1. Buat blog itu gampang ternyata ya, dari lingungan sekitar terdekat kita bisa dijadikan metari Blog. Ok deh Nice posting gan!

    ReplyDelete
  2. Hehehe, aku juga suka banget di rumah orang tua.

    ReplyDelete
  3. Kampung halamannya di Cilacap ya Mak? Saya belom pernah jalan-jalan sampai sana. Palingan lewat doang kalau mau mudik ke Klaten. :)

    ReplyDelete
  4. aku masih tinggal ma ortu, dulu pengennya sih merantau tapi gak pernah dibolehin hiks hiks..
    btw gagal fokus nih ma pajangan hello kitty nya hihi =D

    ReplyDelete
  5. Memang enak kalau pulang ke kampung halaman apalagi masih ada orang tua, tapi kalau saya si udah pada ga ada dua2nya jadi pulang kampung juga terasa sepi

    ReplyDelete
  6. aku jg dr smu udh disuruh pindah kota, spy mulai merantau mba :D.. tp memang sih, rumah ortu kandung ttp yg paling nyaman,,, sayangnya krn kampungku di medan, smntara skr aku di jkt, ga bisa deh sering2 balik..apalagi udh nikah gini.. hrs gantian ama suami mudiknya... tahun ini di medan, thn depan solo :D

    ReplyDelete
  7. Aduuuh jadi ingat ibuku. Minggu depan mudik ah. Ibuku juga sama, menghiasi rumah dg kerajinan tangannya & rumah ortuku selalu bersih tertata. Rumahku sendiri? Jangan2 seperti rumahmu? *kemudian tutup pintu biar kelihatan :D

    ReplyDelete
  8. Rumah ortu di kampung halaman selalu saja bikin kangen ya Mbak...Aku jugaaa....

    ReplyDelete
  9. Sejak merantau, awal2 nya mmg rindu kampung tp setelah itu ngak pernah kangen rumah lagi, dah nyaman dengan kehidupan jakarta.

    Yang bikin kangen, cuman ketemu nyokap. Ngobrol ama nyokap, setahun bisa mudik 5x ke gresik tp cuman buat ketemu nyokap

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih