Sunday 17 May 2020

Doa di Penghujung Ramadan


Doa di penghujung ramadan menjadikan tangis dan sesak di dalam dada semakin deras dan kencang. Kuingin Ramadan tetap ada di sini, menemaniku menjalani hari-hari selama masa covid 19 ini berlangsung.

Masih teringat bagaimana galaunya teman-teman membahas bagaimana nih menjalani bulan Ramadan dengan pandemi covid 19. Masih teringat bagaimana teman-teman juga menanyakan, apa bekal yang telah dipersiapkan untuk memasuki bulan Ramadan.

Hari ini dalam hitungan hari, Ramadan tahun 2020 segera berganti dengan Syawal. Betapa cepat waktu telah berlalu menjejakkan kenangan. Betapa cepat waktu tak menyisakan diri ini untuk lebih cepat menenun apa yang harus dirangkai.

Doa di penghujung ramadan menjadi teman saat malam penuh dengan kedinginan. Doa di penghujung ramadan menjadi penyemangat mengisi hari-hari di penghujung ramadan. Seperti tidak ingin berlalunya ramadan, doa-doa keluar dari lubuk hati yang terdalam.

Dalam Ibadah


Berharap lebih konsisten mengerjakan yang wajib, menambah yang wajib dan lebih mudah melaksanakannya. Terkadang iman itu naik dan turun, itu sangat wajar, tergantung bagaimana lingkungan menciptakannya. 

Oleh karena itu menciptakan lingkungan yang mendukung untuk tetap berada di rell yang lurus dan konsisten adalah kewajiban. Upayanya tentu saja dengan cara menghadirkan nuansa-nuansa yang mengajak kedalam ibadah.

Melanjutkan kajian online, mengikuti tahsin meskipun masih melalui online, tapi berharap siatuasi sudah kondusif setelah Lebaran. Memperbanyak membaca buku-buku fikih, karena jujur, masih banyak tertinggal pelajaran mengenai fikih. Padahal untuk ibadah, saya harus paham dulu ilmunya. 

Dalam Berumah Tangga


Terus belajar, terus belajar, terus belajar.a Saat ini pasti lebih baik dari masa yang lalu, bukan menjadi sebuah rahasia. Orang hidup itu pasti terus memperbaiki dirinya. Begitu pula saya dan suami. Terus berbenah, terus belajar dan terus mencari hal-hal baru yang dapat menaikan kemampuan kami dalam berubah tangga.

Dalam usia pernikahan yang sudah 10 tahun lebih ini, bukan lagi soal mengenal, mempelajari ataupun memahami. Tapi sudah masuk ke dalam menyeimbangkan. Bagaiamana supaya sepeda terus berjalan, dibutuhkan keseimbangan untuk mengendalikannya.

Berharap bukan soal ingin dipahami tapi sudah menuju saling mengarah ke kehidupan setelah kehidupan dunia. Berharap sama-sama saling belajar membentuk keluarga yang mencintai Allah, mencintai Al-Qur'an dan mencintai Nabi Muhammad SAW.

Dalam Mendidik Anak


Anak-anak adalah anugerah yang diberikan Allah kepada saya dan suami. Allah memberikan kepercayaan kepada kami untuk mendidik anak-anak. Diberikan satu anak laki-laki dan satu anak perempuan, pasti Allah telah menyiapkan rencananya.

Allah memberikan anak-anak ini untuk melengkapi kehidupan saya dan suami. Dengan anak laki-laki saya dan suami belajar bagaimana membentuk karakter yang kuat dan tangguh untuk menjadi pemimpin. Anak perempuan juga memberikan saya dan suami belajar bagaimana membentuk karakter yang lembut tetapi tetap memiliki prinsip keislaman. 

Berharap anak-anak mampu mendapatkan pendidikan yang terbaik dari saya dan suami. Anak-anak diberikan kemudahan dalam menjalankan aktfitasnya. Saya juga berharap lebih bijak dan sabar mendidik keduanya, lebih dekat dengan mereka berdua dan lebih banyak mendengar karena anak-anak sudah semakin tumbuh besar.

Dalam Bersosialisasi


Dampak virus covid 19 ini membuat hubungan sosial menjadi kurang variatif. Biasanya saya bisa bertemu dengan banyak teman setiap harinya. Berlama-lama menemani mereka beraktifitas, berkumpul mengadakan acara-acara bersama, tetapi sekarang rasanya bertemu secara fisik saja menjadi penghambat.

Berharap setelah ramadan ini, saya dan teman-teman kembali fokus mengerjakan agenda-agenda sosial yang tertunda dikarenakan covid 19. Rasanya kesal, rasanya sedih, rasanya ingin sekali memutar waktu, berharap covid 19 tidak ada.

Berharap saya pun mampu membagi waktu antara mencari penghasilan, mendidik anak, menata keluarga, beribadah dengan urusan sosial. Berteman, bertetangga dan mencari teman-teman baru.

Dalam Berbisnis


Covid 19 memaksa semua orang berubah. Mencari peluang bisnis untuk tetap melanjutkan hidupnya. Ada banyak bisnis yang dapat ditekuni dan dilakukan. Selama bulan ramadan, ada banyak peluang bisnis yang seharusnya dapat dikerjakan.

Saya pribadi masih berikhtiar untuk menumbuhkan semangat menulis,  baik di blog maupun di media sosial. Upaya untuk mengisi blog dan media sosial sejujurnya juga untuk mencari peluang bisnis. Berharap semua kesempatan tersebut kepada Allah untuk memberikannya.

Selain itu, saya dan suami juga sudah membicarakan bisnis ke depan yang dapat saya tekuni. Berharap semua dapat dilakukan dengan mudah, dipertemukan dengan orang-orang yang baik dan diberikan solusi dalam setiap permasalahan yang akan dihadapi ke depan.


Di atas adalah doa-doa di penghujung ramadan yang secara umum ya. 

Doa secara khusus pastinya ada, yaitu Ingin Hafal Al Qur'an 30 juzz, Umroh dan Haji bersama Orang tua, suami dan anak-anak serta bisa mengunjungi tempat bersejarah yang pernah Nabi singgahi. 

Berharap rumah tidak jadi dijual dan ada dana atau pemasukan untuk menutup kehidupan setahun ke depan. Berharap bisnis suami yang terdampak covid 19 bangkit dan tumbuh lagi dengan cemerlang. 

Berharap covid 19 segera tertangani dengan baik oleh pemerintah, orang-orang dengan bijak menjaga dan berupaya bersama supaya covid 19 segera pergi. 

Berharap anak-anak dapat kembali riang bersekolah tanpa ada rasa was-was dan ngeri. Berharap anak-anak menjadi penghafal Al Qur'an dan memberikan mahkota kepada saya dan suami di surga, nantinya.





1 comment:

  1. Mba saya kan liat blog KK yg pakai gigi palsu skrng gmna keadaanya apakah gigi palsunya sampai skrng maish awet atau tidak? Atau ada keluhan klau mau mkn ?thx mba mohon di jawab

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih